“Pelangi di bawah Batu” – 2009

Cerita dalam pertunjukan ini meliputi kisah-kisah para pendatang yang tinggal di Vaulx en Velin, Lyon , Prancis. Bercerita tentang banyak kisah kehidupan sehari-hari sebagai warga negara, tentang birokrasi, hinggatentang diskriminasi yang mereka alami.

Guignol adalah cerita boneka yang sangat terkenal di Lyon, begitu juga wayang kulit di Indonesia. Dalam projek ini, Eko Nugroho menggagas kolaborasi antaradua gagasan pertunjukan ini, bekerjasamadengan sutradara teater, pemain boneka kayu marionette, dan warga kota Vaulx En Velin. Ide pertunjukan ini adalah proses bertemu dan komunikasi dalam berbagi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya.

Dipentaskan di Vaulx en Velin dan La Sucriere, Perancis pada bulan September 2009.Projek wayang ini adalah bagian dari residensi Eko Nugroho di Lyon Biennale, berkolaborasi dengan VEDUTA (Vivre l’seni Contemporain), di Lyon, Perancis.

 

Kolaborator:
Realisasi : Christophe Fiorletta, Didier Dematons
Penulis skenario/direktur artistik : Claire Truche, Nieme Cie
Penari : Fusion (Benkeder Sabrina/Anicet Axelle,
Merckel Julie/Macha Sabrina)
S Kiss (Anne-Marie Tanikoy, Gloria Tanikoy,
Brazana Tanikoy, M’Bayo Sarah, Sophie Keo,
Ingrid Malonga)
One Piece
Kru panggung : Nathalie Charef, Sakho Diakariao, Julie Tachon,
Alexander Sauli, Bernard Fontaine, Brigitte Molto,
Celine Gobillard
Musik eksperimental : DJ Ilyass M, Francois Lamy, Franck Sarrazi
Manajer panggung : Michael van Sleem
Penata cahaya : Romain Fortune

Comments are closed.